Ketika gejala seperti tenggorokan gatal dan pilek kronis muncul, Anda mulai bertanya-tanya apakah Anda memiliki alergi atau flu. Apalagi di musim ini ketika keduanya merajalela.
Mungkin agak sulit untuk mengetahui apa penyebab rasa sakit Anda. Ada banyak gejala yang mirip antara alergi dan pilek atau flu, sehingga agak sulit untuk membedakan keduanya.
Tapi jangan khawatir! Perbedaan utama dalam etiologi, durasi, dan gejala tambahan mungkin membantu Anda menguraikan kodenya, meskipun awalnya mungkin tampak kecil.
Perbedaan utama antara keduanya, menurut Dr. Krishna Prasad, konsultan dokter anak di Motherhood Hospitals di Electronic City, adalah bahwa “Alergi disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang bereaksi berlebihan terhadap zat tidak berbahaya seperti serbuk sari atau debu, sedangkan flu biasa disebabkan oleh virus”.
Hal lain yang membedakan penyakit tersebut adalah berapa lama gejalanya muncul. Pilek atau flu biasanya hilang dalam 3–10 hari, dan dapat diobati secara efektif dengan istirahat, minuman, dan obat-obatan yang dijual bebas. Sebaliknya, alergi bisa bertahan selama beberapa minggu sampai alergen yang memicunya dihilangkan.
Mungkin juga ada petunjuk mengenai waktu munculnya gejala Anda. Musim dingin adalah saat dimana pilek atau flu paling sering terjadi, namun pada musim-musim tertentu, seperti bulan Maret dan April, saat jumlah serbuk sari tinggi adalah saat dimana alergi sering muncul.
Bersin dan pilek adalah gejala umum flu dan alergi, namun beberapa tanda dapat membantu membedakan keduanya; flu atau pilek Sering disertai rasa lelah, nyeri badan, demam, dan sakit tenggorokan. Sedangkan Alergi umumnya menyebabkan ruam kulit, kelopak mata bengkak, dan mata gatal serta berair. Ini jarang disebabkan oleh pilek atau flu.
Temui dokter Anda jika gejala Anda tidak hilang setelah satu atau dua minggu, atau jika Anda tidak yakin apakah Anda memiliki alergi atau pilek. Untuk penyakit khusus Anda, mereka dapat mendiagnosis penyakit Anda serta menyarankan tindakan terbaik.
