Enam selebgram media sosial diamankan Satres Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan atas tuduhan terkait narkoba. Dari keenam selebgram tersebut, salah satunya yakni Chandrika Chika.
Menurut AKP Rezka Anugras, bukti dugaan penggunaan narkoba ditemukan dalam penangkapan tersebut.
“Barang bukti yang diamankan satu buah pods vape atau rokok elektrik berisi cairan narkotika jenis ganja. Liquid pods itu isinya ganja,” ucap Rezka Anugras, dikutip dari Detik.com pada Rabu (24/04/2024).
Rezka Anugras, AKP, mengklarifikasi, tidak semua dinyatakan positif menggunakan ganja dalam tes urine. Chandrika Chika termasuk di antara mereka yang hasil tes urinenya menunjukkan positif menggunakan ganja. Ia mengatakan bahwa empat orang positif ganja dan dua orang metafetamine.
Dikutip dari Detik Health, Tetrahydrocannabinol, atau THC, adalah bahan psikoaktif utama dalam ganja. Mayoritas dampaknya bersifat psikologis, mengakibatkan euforia dan halusinasi yang dapat membahayakan sistem saraf pusat manusia dan berujung pada penyakit mental.
Skizofrenia, kesedihan, kecemasan, dan ketergantungan dapat meningkatkan kemungkinan berkembangnya penyakit mental. Pengguna ganja lebih mungkin terkena psikosis jika mereka menggunakannya setiap hari.
THC dengan cepat diangkut dari paru-paru ke dalam sirkulasi saat menghisap ganja. THC diangkut oleh darah ke otak dan organ lainnya. Saat mengonsumsi THC melalui makanan atau minuman, efeknya biasanya mulai terasa 30 hingga 60 menit kemudian karena tubuh menyerapnya lebih lambat.
THC mirip dengan anandamide, zat alami di dalam tubuh. Di area tertentu di otak, THC dapat berfungsi seperti anandamide dan berikatan dengan reseptor anandamide. Akibatnya, berbagai efek dihasilkan ketika THC dalam ganja mengaktifkan area otak dengan konsentrasi reseptor tertinggi secara berlebihan.
Adapun dampak yang terjadi jika mengkonsumsi ganja secara berlebihan antara lain yaitu halusinasi yang merupakan persepsi salah terhadap objek atau peristiwa yang melibatkan indra, delusi yaitu keyakinan yang tak tergoyahkan terhadap sesuatu yang tidak benar dan psikosis yang dimana risiko ini paling tinggi jika Anda rutin menggunakan ganja dengan kuantitas tinggi. Efek tersebut bisa bertahan lama atau permanen.
Selain itu, merokok dalam produk apapun, termasuk ganja, meningkatkan risiko bronkitis, merusak pembuluh darah kecil, dan merusak paru-paru. Terlebihnya, ada kemungkinan merokok ganja akan memperburuk penyakit jantung, stroke, dan kondisi pembuluh darah lainnya. Produk vaping yang mengandung THC telah dikaitkan dengan kerusakan paru-paru dan bahkan kematian.
Mereka yang rentan terhadap skizofrenia atau psikosis lainnya mungkin memiliki peluang lebih besar terkena penyakit ini jika mereka sering mengonsumsi ganja. Muntah yang berlebihan dan parah merupakan masalah bagi pengguna jangka panjang THC dosis besar (sindrom hiperemesis ganja).