Bagi anda yang berkesempatan berkunjung ke kota Damaskus Suriah, tentunya anda wajib berkunjung di salah satu ikon kota ini yaitu Masjid Ummayah. Masjid Umayyah merupakan masjid terbesar dan tertua peninggalan Dinasti Umayyah yang berada di kota Damaskus, Suriah. Masjid ini kemudian dianggap sebagai tempat suci keempat bagi umat Islam.
Ketika tiba di depan gerbang masjid ini kita akan disuguhi arsitektur tua peninggalan Romawi dan dikelilingi oleh bangunan banguna tua awalnya merupakan tempat peribadatan Romawi, tempat menyembah Dewa Jupiter yaitu Kuil Jupiter Damaskus yang dibangun pada tahun 64 SM. Namun setelah peristiwa Penaklukan Damaskus pada tahun 634, bangunan ini diubah menjadi sebuah kompleks yang berisi Basilika Katolik Roma yang didedikasikan untuk Saint Yohanes dan Musala di bagian tenggara untuk Muslim beribadah. Kemudian secara final bangunan ini diubah dan ditingkatkan statusnya menjadi masjid pada tahun 706, atas perintah Khalifah Al-Walid bin Abdul-Malik dari Bani Umayyah. Jadi secara keseluruhan bangunan Masjid Ummayah ini telah beberapa kali mengalami alih fungsi sebelum ditetapkan sebagai masjid.
Masjid Umayyah yang memiliki luas sekitar 156.000 meter persegi dan dapat menampung hingga 250.000 orang ini juga memilikitiga menara yang menjulang di langit Damaskus. Tiga menara yang menemani bangunan masjid yang megah itu terbilang unik. Sebab, biasanya jumlah menara yang ada pada masjid jumlahnya satu, dua, empat, atau tujuh seperti yang terdapat di masjidil Haram di Kota Makkah.
Bentuk menaranya yang segi empat menandakan masjid inilah yang pertama kali menggunakan minaret. Terdapat tiga pintu utama untuk memasuki area Masjid Agung Umayyah. Pintu utama pertama terdapat di tengah tembok sebelah utara. Dua pintu lainnya terdapat di sisi tembok sebelah timur (bab jayru) dan sebelah barat (bab ziyada).Masjid Agung Umayyah makin bertambah istimewa karena berdiri di atas areal bersejarah pra-Islam. Para sejarawan kerap menghubungkan masjid ini dengan sejumlah tokoh agama yang termasyhur. Lahan yang dibangun masjid tersebut ternyata adalah makam Nabi Yahya AS. Sejarawan Ibnu al-Faqih melaporkan bahwa Zaid Ibnu Al-Waqid, yang memimpin pembangunan masjid menemukan tengkorak Nabi Yahya di dekat sebuah reruntuhan.
Khalifah Al-Walid lalu memerintahkan agar tengkorak Nabi Yahya itu dikuburkan di dalam areal masjid yang kemudian dikenal sebagai Amud al-Sakasik. Sejarawan Harawi pada 1173 M mencatat bahwa tiang marmer berwarna hitam dan putih yang menopang kubah Al-Nasr (kubah di depan mihrah) masjid itu merupakan tahta Bilqis, ratu Saba di era Nabi Sulaiman AS. sementara Menara putih yang terletak disebelah timur masjid diyakini sebagai tempat akan turunnya Nabi Isa AS kelak ketika pada akhir zaman..
Hingga kini, Masjid Agung Umayyah yang dibangun 14 abad lalu masih berdiri dengan megah dan indah serta dikelilingi oleh pasar hamadiyeh sebagai salah satu pusat pariwisata di kota Damaskus.