Meski Israel masih mengobarkan perang di Jalur Gaza, ada empat negara Eropa yang berniat mengakui negara Palestina. Spanyol menyatakan telah mencapai kesepakatan untuk memulai proses pengakuan Palestina sebagai negara merdeka dengan Malta, Slovenia, dan Irlandia.
Upaya empat negara Eropa untuk secara resmi mengakui Negara Palestina telah membuat jengkel pemerintah Israel. Rezim Zionis mengeluarkan peringatan pada hari Senin, mengklaim bahwa usulan empat negara akan mengurangi kemungkinan resolusi diplomatik terhadap konflik Israel-Palestina dan merupakan “hadiah bagi terorisme.”
Spanyol mengatakan Jumat lalu bahwa mereka telah mencapai kesepakatan dengan Malta, Slovenia, dan Irlandia untuk memulai proses pengakuan negara Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza yang diduduki Israel, dengan tujuan mempromosikan perdamaian di Timur Tengah.
Kesepakatan itu dicapai, menurut Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez, usai pertemuan dengan perwakilan Slovenia, Malta, dan Irlandia pada Jumat pagi (22/03/2024) di sela-sela pertemuan Dewan Eropa.
“Kami sepakat bahwa satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian dan stabilitas abadi di kawasan ini adalah melalui penerapan solusi dua negara, dimana negara Israel dan Palestina hidup berdampingan, dalam perdamaian dan keamanan,” berikut merupakan pernyataan dari ke empat negara tersebut yang dirilis di Irlandia, dikutip dari CNNIndonesia pada Hari Rabu (27/03/2024).
Pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sangat marah dengan inisiatif tersebut. Israel Katz, menteri luar negeri Israel, mengatakan mereka tidak menyadari bahwa pembicaraan langsung akan menjadi satu-satunya cara untuk mengakhiri masalah ini.
“Pengakuan terhadap Negara Palestina setelah persahabatan 7 Oktober mengirimkan pesan kepada Hamas dan organisasi teroris Palestina lainnya bahwa serangan teror yang mematikan terhadap warga Israel akan dibalas dengan isyarat politik terhadap Palestina,” ucap Katz, dikutip dari Sindonews pada Hari Rabu (24/03/2024).
“Setiap keterlibatan dalam pengakuan negara Palestina hanya akan menghilangkan pencapaian resolusi dan meningkatkan ketidakstabilan regional,” ucap Katz.
Israel berselisih dengan negara-negara Barat karena sikap mereka yang seperti itu. Banyak negara Barat mendukung tujuan Israel untuk menjatuhkan Hamas, namun mereka juga mendukung solusi dua negara yang akan memberikan kebebasan bagi Palestina.
