Baru-baru ini sempat viral di media sosial potongan video dan foto sekumpulan remaja berseragam sekolah melakukan razia produk skincare dan make up di sekolah.
Aksi ini menimbulkan berbagai perdebatan di media sosial, karena produk skincare berfungsi untuk menjaga kesehatan kulit dari berbagai aktivitas sehari-hari.
Berdasarkan keterangan yang menyertai video dan foto, disebut ini merupakan hasil razia sebuah Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di salah satu sekolah.
Para anggota OSIS yang terdiri dari laki-laki dan perempuan itu tampak bahagia melakukan aksinya.
Tampak beberapa siswa merusak sebuah bedak padat dengan menggunakan gunting.
Ada pula yang menumpahkan skincare berjenis cairan ke dalam ember dan menggunting-gunting kemasan skincare sitaan tersebut.
Tindakan ini turut mengundang perhatian dari Spesialis kesehatan kulit dr Fitria Amalia Umar, SpKK, dari Rumah Sakit Gandaria menjelaskan bahwa pada dasarnya produk skincare merupakan produk yang dapat dipakai untuk menjaga kesehatan kulit.
Dilansir dari Detik Health, menurut dr Fitria terdapat beberapa kondisi medis yang dapat diobati atau dicegah dengan produk skincare.
Pertama adalah kulit yang berminyak, di usia remaja karena adanya pengaruh hormon akan berakibat kelenjar minyak di bawah kulit akan lebih aktif. Dan dampaknya kulit wajah seorang siswa akan jadi lebih tampak berminyak, kusam , dan rentan akan timbulnya masalah kulit wajah seperti komedo.
Menurut dr Fitria sabun pembersih wajah bisa digunakan untuk mengatasi masalah ini.
“Sekarang kan sekolah pagi sampai sore itu bisa berminyak banget, makanya ada (siswa -red) yang bawa sabun untuk bersihin muka,” ucap dr Fitria.
Selain itu, tak menggunakan skincare saat beraktivitas akan membuat kulit wajah menjadi kering. Kulit yang kering dapat lebih mudah mengalami iritasi karena kulit wajah yang dehidrasi.
Solusinya adalah menggunakan skincare seperti krim pelembab atau lip balm untuk digunakan di sekolah.
“Kulitnya dehidrasi banget atau sensitif banget butuh pelembab itu menurut saya wajar banget manusiawi lah kalau dia bawa,” kata dr Fitria.
Hiperpigmentasi atau kondisi kulit gelap akibat paparan sinar matahari juga tak dapat dihindari apabila tidak menggunakan produk-produk skincare.
Bagi remaja yang kulitnya sensitif terhadap paparan sinar matahari dapat menyebabkan kulit terbakar dan secara umum akan meningkatkan risiko terkena kanker kulit.
Penggunaan krim tabir surya atau sun screen bisa membantu mencegah terjadinya hiperpigmentasi.
“Ada orang sensitif banget kena matahari jadi merah matang atau hiperpigmentasi wajar bawa sunscreen,” kata dr Fitria.
Satu yang mungkin termasuk jadi masalah umum bagi banyak remaja adalah munculnya jerawat di wajah.
Hal ini bisa terjadi karena kondisi yang sudah dijelaskan sebelumnya yaitu karena produksi minyak berlebih.
Kotoran, kulit mati, dan minyak yang menyumbat pori-pori menjadi penyebab munculnya jerawat di wajah.
Kebanyakan remaja akan terpengaruh terhadap kepercayaan dirinya jika terdapat jerawat di wajahnya.
Tindakan ini menuai sorotan netizen dengan berbagai komentar. Sebagian besar menunjukkan sikap kontra terhadap aksi menghancurkan produk-produk skincare karena dinilai mubazir. Mengingat untuk membeli skincare dan make up pun menggunakan uang yang jumlahnya tidak sedikit.
Banyak dari netizen menyarankan jika melakukan razia di sekolah mengenai produk skincare, bisa menyikapinya dengan lebih bijak, dengan menyimpan benda-benda tersebut tanpa harus menghancurkannya.