Jika Arab Saudi membantu agresi Barat di Yaman, pejuang Houthi mengancam untuk menyerang infrastruktur dan tempat-tempat strategis Arab Saudi.
Kelompok Houthi mengancam akan merilis rekaman drone yang diambil di wilayah sensitif Arab Saudi. Departemen media Houthi merilis video pada Senin (08/07/2024) berjudul “Coba saja.”
Departemen tersebut menampilkan foto-foto dan rekaman drone dari berbagai lokasi, termasuk pelabuhan di Ras Tanura, Jizan, dan Jeddah, serta Bandara Internasional King Khalid di Riyadh, Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah, dan Bandara Internasional King Fahd di Dammam.
Video tersebut menyertakan pidato latar belakang oleh Pemimpin Houthi, Abdul Malik Al-Houthi, yang menyatakan “Amerika mengirimi kami pesan bahwa mereka akan mendorong rezim Saudi untuk melakukan tindakan agresif, dan kunjungan Amerika ke Arab Saudi dilakukan untuk tujuan tersebut.”
Kelompok Houthi berbicara langsung kepada Kerajaan Arab Saudi menekankan, “Amerika sedang mencoba menjerat Anda, dan jika Anda menginginkannya, cobalah saja, akhiri rencanamu melawan negara kami jika kamu menginginkan yang terbaik untuk dirimu sendiri, stabilitas untuk negaramu, dan perekonomiannya.”
“Merupakan kebodohan yang mengerikan dan kegagalan besar jika Amerika berhasil menjerat Anda, dan merupakan hak alami kami untuk menghadapi tindakan agresif apa pun,” tambah komandan Houthi, dikutip dari Detiknews, Rabu (10/07/2024).
Ia juga mengecam Bank Sentral Yaman, yang berlokasi di luar kota pelabuhan Aden yang diluar kuasa Houthi, karena memutuskan memberikan waktu 60 hari kepada bank-bank negara tersebut untuk merelokasi kantor pusat mereka dari wilayah yang dikuasai Houthi ke Aden, dengan berisiko menghadapi sanksi terkait dengan pencucian uang dan anti-terorisme.
“Tekanan untuk memindahkan bank-bank dari Sana’a adalah langkah yang gila dan bodoh, dan tidak seorang pun di dunia berpikir seperti ini,” ucap Al-Houthi.
Ia menekankan, “Amerika tahu dampak negatif dari pemindahan bank-bank terhadap realitas kehidupan rakyat Yaman, mata uang mereka, dan harga-harga di negara itu.”
Pemimpin tersebut juga memperingatkan, “Kami telah memberikan nasihat dan peringatan melalui semua perantara agar Saudi mundur dari langkah bodoh ini, tetapi mereka masih menunda-nunda.”
Penulis : Muhammad Firdaus Rajendra – Universitas Kristen Indonesia Program Studi Hubungan Internasional 2021