Hari Ibu Internasional, Dewi Motik Pramono Ajak Perempuan Tingkatkan Literasi Indonesia

Peran perempuan yang menjadi  kunci dalam keluarga, tidak terlepas dari kemampuan literasi dalam membaca, menulis dan mengeluarkan gagasan secara verbal.

Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan literasi bagi perempuan dengan memberikan ruang seluas-luasnya untuk berkembang, mengingat literasi dasar perempuan Indonesia masih jauh di bawah laki-laki dan belum mencapai target nasional.

Salah satu upaya untuk mendorong literasi dalam keluarga adalah dengan membiasakan menulis seperti catatan harian, membiasakan membaca atau menghadiahkan  buku bagi anggota keluarga.  

Dalam rangka peringatan Hari Ibu Internasional 8 Mei 2024, pegiat organisasi, motivator dan pengusaha perempuan Indonesia, DR.Hj.Dewi Motik Pramono, MSi yang telah terbiasa menulis sejak kecil mengubah kediamannya di bilangan Jalan Surabaya 34-36, Menteng, Jakarta Pusat, menjadi galeri yang menyimpan dan memamerkan aktivitas literasinya sebagai perempuan Indonesia.

Dalam Galeri Demono memamerkan sejumlah memorabilia seperti agenda harian, kumpulan korespondensi surat, lukisan, foto, 8  buku yang  ditulis oleh Dewi Motik serta koleksi wastra Indonesia sejak debutnya pertamanya baik dalam dunia seni, kewirausahaan maupun organisasi perempuan Indonesia.  

Galeri Dewi Motik Pramono atau Galeri Demono ini merupakan hadiah ulang tahun yang ke 75 dari kedua putra dan putrinya Moza Pramita dan Adimas Prarezeki, pada kesempatan ini adimaz dan Moza juga  menghadiahkan sebuah buku  yang bertajuk 75 Inspirasi Dewi Motik.

Buku 75 Inspirasi Demono yang disusun oleh seniman dan penulis Reda Gaudiamo ini merupakan sebuah buku interaktif dari hasil rangkuman jurnal  seorang Dewi Motik Pramono dimana diberikan ruang kepada pembaca untuk menuliskan jurnal pribadi pada halaman buku yang tersedia. Buku ini juga merupakan hasil pembicaraan penulis dengan Moza dan Adimaz atas kehidupan Demono yang penuh inspirasi.

Kepada R66 Media, Dewi Motik menyampaikan bahwa perempuan Indonesia harus cerdas, kritis dan mandiri dan itu hanya bisa didapat dengan literasi yang cukup baik membaca, menulis dan kemampuan verbal dalam menyampaikan pandangan dan gagasan, karena budaya patriarki di Indonesia adalah salah satu pengaruh dalam rendahnya literasi kaum perempuan Indonesia.

Sebagai Tokoh Perempuan Indonesia dan pendiri Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia, Dewi Motik selalu mendorong kaum perempuan untuk berpartisipasi dalam keluarga dan lingkungan baik dalam hal pendidikan, kesehatan dan ekonomi.

Melalui buku 75 inspirasi Demono diharapkan dapat berbagi kisah dan pengalaman hidup, mengingat begitu beragam  perjalanan Demono  yang sarat dengan kisah menarik dan inspiratif.

Buku setebal 184 halaman ini ditulis dengan gaya perspektif anak terhadap seorang ibu. Moza Pramita Pramono, putri sulung Demono mengaku isi buku ini merupakan kumpulan cerita dari jurnal dan agenda pribadi Demono yang secara rutin beliau telah menulis sejak usia 12 tahun.

Penulis dan pencipta lagu, Dee Lestari turut memberikan testimoni positif dengan hadirnya buku 75 Inspirasi Demono beberapa waktu lalu.

“Sebuah buku yang sarat dengan butir-butir kebijaksanaan praktis serta teruji, bukan sekadar teori, lahir dari seseorang yang telah mengalami perjalanan panjang. Dilengkapi dengan ‘fitur interaktif’ berupa halaman-halaman jurnal yang dapat ditulis oleh setiap pembaca, buku Ibu Dewi Motik ini tak hanya menginspirasi, tetapi juga mengajak kita berkontemplasi.” kata Dee.  

Buku 75 Inspirasi Demono ini juga diharapkan dapat mendorong dan membiasakan literasi pembaca dalam menuangkan rasa,gagasan, pikiran dan kenangan dalam tulisan.

Penulis: Agil Samal

Total
0
Shares
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts