Aksi para Calon Presiden dalam debat ketiga Calon Presiden Pemilu Tahun 2024 masih menjadi perbincangan hangat bagi publik.
Tak terkecuali Mardigu Wowiek, Connie Rahakundini Bakrie dan Helmy Yahya yang berbincang dalam program Konspirasi Kontradiksi yang baru saja tayang pada Selasa (9/1/2024).
Connie yang berlatar belakang akademisi di bidang militer dan pertahanan keamanan ini mengakui cukup menyesal dengan sikap Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto saat berdebat dengan pasangan Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan.
Connie berpendapat bahwa Prabowo terbawa emosi sehingga jawaban yang keluar tak sesuai harapannya, padahal tema debat kali ini merupakan tema yang dikuasai oleh Prabowo.
“Saya cuma sesalkan satu, debat ini kan ada 6 tema ya. Tapi akhirnya lebih banyak menjelaskan tentang alutsista, padahal pertahanan itu ada banyak ya. Ada personil, equipment, training, infrastruktur. Kalau saya jadi Pak Prabowo saya akan jawab ke hal lainnya (personil, equipment, training, infrastruktur),” ucap Connie.
Connie juga mengungkapkan bahwa Prabowo mempunyai kelebihan yang tak dimiliki para Calon Presiden lainnya yaitu mempunyai banyak teman di luar negeri sehingga mudah mendapatkan pinjaman dari luar negeri.
Hal ini sejalan dengan strategi politik Prabowo yang menerapkan politik tetangga baik, di mana Ia menilai hubungan baik dengan semuanya lebih menguntungkan. Dengan begitu, Indonesia bisa mengamankan kepentingan nasional.
Lebih lanjut, Prabowo juga mengungkap seribu kawan terlalu sedikit dan satu lawan terlalu banyak. Karena itu, menurutnya, lebih baik Indonesia melakukan politik tetangga baik.
“Saudara-saudara sekalian seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak, kita akan menjalankan politik tetangga baik,” ucap Prabowo dalam Debat Calon Presiden di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).
Di sisi lain, Mardigu Wowiek menyoroti mikro ekspresi dari sisi psikologi. Mikro ekspresi merupakan ekspresi yang dimunculkan wajah dalam waktu singkat, hanya berlangsung sepersekian detik. Hal ini bisa muncul sebagai akibat dari aktivitas komunikasi ketika terjadi interaksi sosial.
Mardigu pun menilai bagaimana ekspresi setiap paslon pada saat debat ketiga berlangsung. Ia berpendapat bahwa dari pertama masuk ke area debat, Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan memasuki area debat dengan sangat percaya diri.
“Pak Anies masuk, dia confidence dengan matanya yang lurus,” ucap Mardigu.
Diikuti dengan Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto yang dalam asumsi Mardigu, Prabowo tengah berada dalam kondisi yang tidak fit.
“Wajahnya kayak kecapean, ini capek, atau sakit. Itu yang gue tangkep”, jelas Mardigu.
Sementara itu, Mardigu melihat bahwa Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, memiliki peningkatan kepercayaan diri dari debat sebelumnya.
“Ini kayaknya doing the home work nih, confidence-nya beda dengan yang (debat) pertama,” tambah Mardigu.
Tak sampai disitu, Mardigu juga mengungkapkan penilaiannya pada saat debat berlangsung. Ia menganalis arah pandangan mata para Calon Presiden saat berbicara.
Menurutnya, Anies menjalani debat dengan sangat terstruktur. Sementara, Prabowo terlihat kerap mengarahkan matanya ke sebelah kanan, yang disimpulkan Mardigu sebagai creating atau mengolahkata-kata baru. Sedangkan Ganjar melakukan hal sebaliknya yakni, mengarahkan matanya ke arah kiri yang mempunyai arti memorizing atau mengingat kata-kata yang sudah disiapkan.
“Saat berbicara Anies pandangannya lurus ke depan, jadi di kepalanya sudah scripted. Sewaktu Pak Prabowo berbicara matanya banyak ke kanan, saya bilang wah bubar nih. Sedangkan Ganjar matanya selalu ke kiri, dia memorizing. Hafalannya kenceng nih,” ucap Mardigu.
Pembahasan selengkapnya bisa juga kamu saksikan dalam program Konspirasi Kontradiksi hanya di YouTube R66 Newlitics ya!