Bedakan “Kebutuhan” dan “Keinginan” Supaya Terhindar dari Pinjol

Siapa yang pernah beli-beli barang lucu berkedok self reward? Sampai akhirnya berujung selfie dengan KTP. Hmm kira-kira ada yang familiar sama pose selfie dengan KTP?

Yup, itu merupakan salah satu syarat untuk melakukan pinjaman online atau yang lebih dikenal dengan istilah pinjol. Kerap kali, pinjol menjadi solusi bagi orang-orang yang membutuhkan dana dengan cepat.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pengguna pinjaman didominasi oleh generasi Z dan milenial dengan kredit mencapai Rp 27,1 triliun atau setara 54,06% pada Juli 2023.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani juga angkat bicara terkait banyaknya gen z yang terjerat pinjaman online.

“Gen Z ini generasi yang dikepung banyak kemajuan dan akses informasi. Zaman saya jelas enggak ada HP. Sehingga kita enggak ada temptation (godaan). Informasi pun terbatas. Sehingga kita memang tidak mendapat akses untuk hal-hal yang negatif, secara eksesif,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Budaya konsumtif oleh gen z juga menjadi salah satu tantangan terbesarnya, pandai memilih prioritas antara kebutuhan dan keinginan akan sangat membantu kamu.

Buntut dari keinginan sesaat ini membuka celah bagi pinjol-pinjol yang menyediakan uang dengan mudah. Hanya dengan menunjukkan KTP dan memberikan kontak penjamin, seseorang bisa mendapatkan pinjaman uang dengan mudah.

Walaupun nilai bunganya yang tinggi, terus menerus didatengin debt collector dengan segala ancamannya, hingga kebocoran data-data pribadi di ponsel. Namun, tak menyurutkan minat beberapa kalangan masyarakat untuk melakukan pinjaman online.

Di sisi lain, mayoritas masyarakat cenderung melihat pinjol sebagai platform yang lebih banyak memberikan dampak negatif, terutama bagi Gen Z.

Hal ini terungkap dalam beberapa tahun terakhir, dimana banyak Gen Z yang stres akibat teror dan ancaman utang, kolektor, serta kasus bunuh diri karena terjebak hutang pinjol.

Mengingat hal tersebut, utang pinjaman bisa menjadi pemicu masalah kesehatan mental, terutama bagi Generasi Z yang belum stabil secara finansial. Banyak dari gen z yang mengalami tekanan mental karena kesulitan membayar hutang pinjamannya.

Ibarat pisau bermata 2, pinjol juga bisa memberikan banyak manfaat, terutama di situasi mendesak jika digunakan dengan bijak.

Kamu juga harus cermat dalam memilih platform untuk melakukan pinjaman online, apakah platform tersebut legal atau ilegal. Dan apakah sudah diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Terus buat kamu yang udah terlilit hutang dengan pinjaman online, ada baiknya kamu fokus untuk melunasi hutang tersebut dan jangan membuat utang yang baru.

Nah, pembahasan diatas ini juga menjadi perbincangan yang menarik oleh Helmy Yahya, Febri Sjofjan, Lily Septianie , Rita Chandra, dan Yuli Chung.

Dalam program Women on Talk, mereka membahas perilaku pinjaman online yang saat ini tengah marak di kalangan gen z.

Gak cuma itu! mereka juga membagikan insights-insights terkait financial, so saksikan video lengkapnya di channel Youtube R66 TWC.

Jangan lupa buat komen, like and share yaaa!!!!

Total
0
Shares
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts