Apa Itu Bromat? Senyawa Kimia dalam Air Mineral

Belum lama ini viral unggahan di media sosial terkait kandungan bromat yang terdapat di air minum dalam kemasan (AMDK).

Sebenarnya bromat itu apa sih? dan kenapa bisa dianggap berbahaya?

Bermula dari sebuah video yang menyebutkan bahwa rasa manis yang ada di air mineral kemasan berasal dari bromat yang kadar kandungannya di luar ambang batas aman.

Nah, tingginya kandungan bromat di salah satu minuman kemasan itu dikhawatirkan bakal memicu penyakit kanker. Apalagi air mineral kemasan merupakan salah satu minuman yang selalu dikonsumsi masyarakat di segala usia.

Bromat sendiri adalah senyawa yang terbentuk saat disinfeksi air minum kemasan dilakukan. Bromat muncul saat terjadi reaksi dengan bromin alami yang bisa ditemukan di sumber mata air.

Pembentukan bromat dalam air minum yang didisinfeksi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Mulai dari konsentrasi ion bromida, pH sumber air, jumlah ozon, dan waktu reaksi yang digunakan untuk mendesinfeksi air.

Terkait hal tersebut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menghimbau perusahaan untuk menaati aturan keamanan pangan.

BPOM memastikan bakal memberikan sanksi kepada perusahaan yang menyalahi aturan.

“Sanksi tersebut dapat berupa penarikan produk dari peredaran hingga pencabutan izin edar,” kata Kepala Biro Kerja Sama dan Humas BPOM, Noorman Effendi di Jakarta, Selasa, 27 Februari 2024 dikutip dari medcom.id

Hal tersebut disampaikan Noorman setelah isu kandungan bromat berlebih pada salah satu produk air minum dalam kemasan (AMDK) yang memiliki kandungan bromat sebesar 58,8 mikrogram per liter.

Angka tersebut jauh melebihi ambang batas yang ditentukan BPOM, yakni 10 mikrogram per liter. BPOM belum menindaklanjuti kandungan bromat tersebut.

“Terkait data kandungan Bromat pada AMDK yang beredar luas di media sosial, data tersebut bukan merupakan hasil pengujian BPOM. BPOM selalu mengedepankan pembuktian ilmiah dan objektif dalam proses pengawasan peredaran obat dan makanan,” sambungnya.

Menurut Departemen Kesehatan Negara Bagian New York, semua air mineral harus mengandung kadar bromat. Namun untuk mengurangi risiko kanker akibat meminum air kemasan yang mengandung bromat, telah ditetapkan batas aman kandungan zat tersebut dalam air mineral.

Mereka yang minum sekitar dua liter sehari, dengan standar air minum 10 mikrogram per liter, mempunyai risiko lebih tinggi terkena kanker, sekitar seperenam dari tingkat tersebut.

Selain itu, peningkatan risiko terkena kanker sepanjang hidup akibat meminum air ini setiap hari memiliki tingkat risiko sedang, yaitu sekitar dua dari sepuluh ribu.

Perkiraan paparan dan risiko ini mungkin terlalu berlebihan karena kebanyakan orang tidak akan mengonsumsi standar dua liter air yang mengandung bromat seumur hidup mereka.

Bromat cukup berbahaya, beberapa orang yang mengkonsumsi bromat dalam jumlah banyak mengalami gejala pencernaan seperti mual, muntah, diare dan sakit perut.

Beberapa orang yang mengonsumsi bromat konsentrasi tinggi juga mengalami efek ginjal, efek sistem saraf, dan gangguan pendengaran. Namun, orang-orang ini terpapar kadar bromat ribuan kali lebih tinggi dibandingkan jumlah yang dihasilkan oleh air minum standar.

Total
0
Shares
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts