Analis Intelijen Amerika Serikat Didakwa Membocorkan Informasi Rahasia ke Tiongkok

Sersan Korbein Schultz, yang menjabat sebagai analis intelijen di Batalyon Infanteri 506 Amerika Serikat, telah didakwa membocorkan informasi rahasia ke Tiongkok dengan imbalan sebesar $42.000 US Dollar, setelah jaksa mengatakan dia berulang kali mengirimkan dokumen sensitif tentang beberapa senjata paling canggih milik militer kepada warga asing yang mengaku tinggal di Hong Kong.

Korbein Schultz berulang kali menggunakan izin keamanan sangat rahasia untuk mengakses dokumen rahasia, yang kemudian diduga dikirimkan kepada warga negara asing tersebut.

Schultz dituduh berkonspirasi untuk mendapatkan dan mengungkapkan informasi terkait pertahanan negara, menyuap pejabat publik, mengekspor data teknis terkait artikel pertahanan tanpa izin, dan berkonspirasi untuk mengekspor barang-barang pertahanan tanpa izin.

Warga negara asing tersebut, yang diidentifikasikan sebagai Konspirator A dalam dakwaan federal, berkomunikasi dengan Schultz selama musim panas 2022 serta meminta informasi tentang pelajaran yang didapat dari perang di Ukraina dan apa yang diajarkan Amerika Serikat kepada Taiwan.

Jaksa menyatakan bahwa Schultz dibayar sebesar $200 US Dollar untuk dokumen pertama.

Dengan hal itu, relasi diantara mereka semakin berkembang dalam waktu yang cepat. Berdasarkan dakwaan, Schultz menyatakan keinginannya untuk menjalin kerja sama jangka panjang dengan Konspirator A pada bulan Juli tahun yang sama.

Schultz dikatakan telah mulai memberikan materi kepada Konspirator A mengenai jet tempur F-22, salah satu pesawat Amerika tercanggih, militer Tiongkok, sistem peluncur roket HIMARS, dan rudal hipersonik selama beberapa bulan berikutnya.

Jaksa juga mengatakan bahwa Schultz juga mengirim beberapa informasi sensitif yang mencakup rincian tentang pesawat pengintai U-2, rudal balistik antarbenua dan lain-lain.

“Saya akan terus mengirimkan banyak informasi kepada Anda,” kata Schultz kepada konspirator tersebut pada akhir Agustus 2022.

Schultz berharap dia bisa menjadi, “Jason Bourne,” yang merupakan pembunuh fiktif CIA dalam film.

Konspirator A diduga membayar biaya lebih besar untuk dokumen yang lebih sensitif, dan sebagai imbalannya, Schultz menerima pembayaran bulanan.

Secara total, Schultz menerima sekitar 14 pembayaran dengan total sekitar $42.000 US Dollar antara Bulan Juli 2022 dan Oktober 2023. Dakwaan Schultz muncul hanya tiga hari setelah jaksa federal mengumumkan dakwaan terhadap anggota militer lainnya karena membocorkan informasi rahasia.

Di mana David Franklin Slater, yang merupakan seorang pensiunan letnal kolonel Angkatan Darat Amerika Serikat, yang memegang izin keamanan sangat rahasia di Komando Strategis AS, mengirimkan sebuah informasi dari pengarahan rahasia tentang perang di Ukraina kepada seseorang yang diduga mengaku sebagai wanita Ukraina di situs kencan asing.

Ia didakwa dengan dua dakwaan publikasi tidak sah terhadap informasi pertahanan nasional dan satu dakwaan konspirasi untuk mengungkap informasi pertahanan nasional.

Dia mungkin akan menghabiskan waktu hingga 30 tahun penjara dan membayar denda hingga sebesar $750.000 US Dollar jika terbukti bersalah atas semua dakwaan.

Total
0
Shares
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts