57% Ibu di Indonesia Alami Baby Blues, Apa Saja Gejalanya?

Ilustrasi Baby Blues

Melahirkan buah hati memberi kebahagiaan yang tak terhingga bagi orangtua, tapi juga gak sedikit nih para wanita malah mengalami gangguan mood yang parah pasca melahirkan.

Kondisi ini dikenal dengan istilah baby blues.
Syndrome baby blues atau baby blues syndrome adalah kondisi mental berupa munculnya perasaan cemas dan sedih berlebihan pada wanita pasca melahirkan. Namun, kondisi ini biasanya hanya berlangsung selama 14 hari pertama.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengungkapkan bahwa sekitar 57% ibu di Indonesia mengalami gejala baby blues usai melahirkan. Angka ini, kata BKKBN, adalah yang tertinggi di Asia.
“(Ada) 57 persen ibu di Indonesia mengalami gejala baby blues, angka tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara peringkat tertinggi di Asia dengan risiko baby blues,” kata Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Nopian Andusti, seperti dikutip dari CNN Indonesia, Kamis (1/2/2024).
Nopian menambahkan konflik batin atas kemampuan seseorang yang baru menjadi ibu mengakibatkan rasa cemas berlebih atas penerimaan serta penolakan terhadap peran baru, yang mengakibatkan seorang ibu mengalami baby blues syndrome.
Sindrom baby blues tidak boleh dianggap sepele karena bisa berdampak pada kesehatan ibu dan bayi. Lantas, apa saja sih penyebab dan cara mengatasi baby blues?
Sindrom baby blues merupakan kondisi psikologis yang muncul pada masa nifas dan dapat menyebabkan depresi dan kecemasan pada ibu.
Menurut jurnal ilmiah berjudul How to Cope With Baby Blues: A Case Report dalam Journal of Psychiatry Psychology and Behavioral Research, 50-85 persen ibu mengalami baby blues setelah melahirkan.
Umumnya kondisi ini tuh muncul antara hari ke 1-5 dan bisa mereda dalam 10 hari. Meskipun sebagian besar wanita bisa pulih dengan sendirinya tanpa perawatan profesional, ada beberapa wanita yang mengalami kondisi yang lebih serius loh.
Contohnya seperti gangguan kecemasan atau depresi perinatal yang memerlukan perhatian medis.
Nah, kalau gak mendapatkan penanganan yang baik, kondisi ini bisa membahayakan kesehatan ibu dan bayi. Baby blues berkaitan dengan perubahan emosional dan fisik yang terjadi saat melahirkan.
Meskipun bisa dibilang lumrah terjadi pada ibu pasca melahirkan, tetapi perasaan sedih, marah, khawatir, cemas, dan sejenisnya perlu mendapat perhatian dari ibu dan ayah agar dapat ditangani dengan baik.
Dalam kasus yang ekstrem, seorang ibu yang mengalami depresi pasca melahirkan bisa melakukan sesuatu yang membahayakan diri maupun bayinya sendiri. Pada Oktober 2023 misalnya, sebuah video viral di media sosial menunjukkan seorang ibu berinisial A di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, menenggelamkan bayinya ke dalam ember akibat baby blues dan depresi.
Dalam video yang beredar di media sosial, A memasukkan dan menenggelamkan bayi ke dalam ember yang penuh berisi air. Terlihat, bayi menangis dan kesulitan bernapas akibat kepala ditenggelamkan terlebih dahulu.
Semoga kamu yang sedang mengalami baby blues bisa segera pulih ya, moms.

Total
0
Shares
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts